PUFF PASTRY
Puff pastry merupakan pastry dengan adonan tanpa ragi. Puff
pastry disebut juga sebagai ratu segala pastry, karena pembuatannya yang tidak
mudah dan memerlukan keterampilan serta ketelatenan, namun hasil yang didapat
sesuai dengan jerih payah. Dari satu adonan dasar dapat diciptakan lusinan
variasi Puff pastry baik manis maupun gurih. Ciri khas Puff pastry adalah
memasukkan lemak pada adonan dasar melalui proses pelipatan. Puff pastry dapat
juga dikatakan pastry dengan lapisan-lapisan lemak yang berada di antara
lapisan-lapisan adonan sehingga pada waktu pembakaran terbentuk suatu jaringan
terbuka yang berlapis-lapis. Adonan Puff pastry disusun oleh adonan dasar dan
lemak
roll-in
(pelapis). Penggilasan dan pelipatan yang berulang-ulang menghasilkan
lapisan-lapisan (laminasi) adonan dengan lapisan lemak tipis diantaranya. Panas
pada saat pemanggangan membuat air berubah menjadi uap dan menimbulkan formasi
144 lapisan adonan dan lemak yang berselang-seling, Lapisan-lapisan tersebut
mengembang menghasilkan laminasi dan tekstur berkarakteristik
serpih/berlapis-lapis, memberi kerenyahan. Struktur yang lembut saat dimakan
dan penampilan yang membangkitkan selera ini disebut aerasi fisik. Kandungan
lemak Puff pastry sebaiknya 2/3 terdiri dari lemak susu, jika dicampur dengan
lemak lain. Dalam pembuatan Puff pastry bahan pengembang kimia tidak boleh
digunakan.
SEJ R H
Puff Pastry awalnya ditemukan oleh
pastrycook
magang asal Perancis
bernama
Claudius Gele
(1645). Pada akhir
masa magangnya,
Claudius
ingin membuatkan
seloyang roti lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit. Dengan
mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter.
Claudius
mengolah adonan,
melipat dan memasukkan butter ke dalam adonan. Ia lakukan berulang-ulang hingga
mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirny
2. Tak disangka, pengolahan adonan tersebut menghasilkan bentuk
yang di luar dugaan. Berkat penemuan tak disengaja tersebut,
Claudius
bisa memperoleh
pekerjaan di kota Paris, hingga akhirnya ia dapat menyempurnakan penemuannya.
Walau akhirnya hasil karya
Claudius
diklaim oleh
Mosca
bersaudara, namun
Claudius
yang meninggal pada
tahun 1682 tetap dikenang sebagai penemu puff pastry. Gambar 10.7: Produk Puff
Pastry
B H N D S R PUFF P STRY
a.Tepung terigu
Gunakan campuran antara tepung terigu protein tinggi dan
terigu protein sedang, ini akan memberi struktur gluten yang cukup lunak.
Tepung terigu dengan kadar protein tinggi akan menghasilkan adonan keras, yang
mudah memecahkan lapisan selama penggilasan dan pelipatan. Tepung terigu dengan
kadar protein rendah tidak akan menghasilkan lapisan-lapisan yang cukup kuat
untuk menahan penggilasan dan pelipatan yang berulang-ulang.
b.Lemak pelapis
(roll-in fat)
Industri lemak telah mengembangkan lemak pelapis
(roll-in fat)
khusus dari lemak hewan/tumbuhan yang dikeraskan atau
campuran keduanya. Yang biasa digunakan dimasyarakat umum
dikenal dengan nama korsvet. Bentuknya seperti margarine, namun lebih padat.
c.Garam
Sejumlah kecil garam ditambahkan untuk menstabilkan gluten
dan membulatkan adonan. Selain itu juga untuk menambah rasa.
d.Kuning telur
Kuning telur
mempengaruhi warna kuning pada hasil adonan puff pastry. Didalam kuning telur
mengandung
emulsifier
, dimana kuning telur ini nanti akan mengikat lemak yang ada
pada adonan. Selain itu, kuning telur juga mengandung Lecithin, jadi jumlah
pemakaian lemak yang dicampur dalam adonan ditentukan oleh jumlah kuning telur
yang digunakan.
e.Gula
Gula berfungsi untuk
memberi warna coklat pada puff pastry saat pemanggangan. Selain itu gula juga
menambah segikit rasa manis dan memberhalus tekstur pada puff pastry
f.Susu bubuk
Penambahan susu bubuk
berpengaruh pada rasa dan volume hasil puff pastry yang cukup bagus. Protein
dalam susu akan memperkuat jaringan yang terbentuk.
g.Cuka atau jeruk nipis.
Cuka atau jeruk nipis
dapat ditambahkan jika tepung terigu mengandung gluten terlalu kuat untuk
mencegah penyusutan pastry ketika dipanggang.
Pembuatan Adonan Dasar Puff Pastry
Pembuatan adonan Puff pastry menggunakan formula bahan
sebagai berikut:
14. teratur Adonan tidak relaks sebelum dipanggang. Panas oven
tidak cukup Lemak meleleh keluar selama pemanggangan Terlalu banyak lemak
digunakan. Lipatan kurang. Oven terlalu dingin. (catatan: lemak meleleh keluar
adalah normal, asal tidak berlebihan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar